Kesalahan umum saat melamar kerja di Jepang

**Kesalahan Umum Saat Melamar Kerja di Jepang dan Cara Menghindarinya**

Sebelum berangkat ke Jepang, David—seorang lulusan teknik asal Indonesia—sudah membayangkan kehidupan baru dengan gaji menarik dan pengalaman kerja internasional. Sayangnya, lamarannya ditolak oleh 5 perusahaan di Tokyo tanpa penjelasan jelas. Setelah konsultasi dengan mentor, ia baru sadar: ternyata CV-nya tidak sesuai standar Jepang, dan persiapan bahasa Jepangnya masih minim! Kisah David adalah contoh nyata betapa kesalahan kecil bisa menjadi penghalang besar.

Apa saja kesalahan yang sering dilakukan pencari kerja dari Indonesia saat melamar ke Jepang? Simak ulasan berikut!

**✈️ Tidak Memahami Visa Kerja yang Tepat**
Banyak yang mengira visa turis atau pelajar bisa digunakan untuk kerja paruh waktu atau full-time. Padahal, bekerja di Jepang harus menggunakan visa kerja resmi seperti **Specified Skilled Worker (SSW)**, Technical Intern Training (TIT), atau visa profesional.

✅ Tips:
➤ Pelajari jenis visa sesuai bidang pekerjaan. Misal: SSW untuk sektor perhotelan, konstruksi, atau pertanian.
➤ Hindari bekerja ilegal—risiko dideportasi dan larangan masuk kembali ke Jepang!
➤ Manfaatkan info dari website perusahaan resmi atau konsultan terpercaya.

**📄 Resume & CV yang Tidak Sesuai Standar Jepang**
Format CV di Jepang berbeda dengan Indonesia. Perusahaan Jepang biasanya meminta *rirekisho* (daftar riwayat hidup) dengan foto formal, detail pengalaman kerja, dan alasan melamar yang spesifik.

Contoh kasus: David memasukkan foto santai dan menulis alasan melamar hanya dengan “Ingin mendapat penghasilan lebih”. Ini dianggap kurang profesional oleh HRD Jepang.

✅ Tips:
➤ Gunakan template *rirekisho* standar Jepang (bisa diunduh di situs-situs lowongan Jepang terbaru).
➤ Tulis motivasi melamar dengan jelas, misal: “Ingin berkontribusi di bidang teknologi ramah lingkungan sesuai keahlian saya.”

**🗣️ Kurang Persiapan Bahasa Jepang**
Kemampuan bahasa Jepang sering jadi faktor penolakan utama. Banyak yang hanya fokus pada *conversation* dasar, tapi kurang menguasai istilah teknis atau tata bahasa formal (*keigo*).

✅ Tips:
➤ Ikuti **pelatihan JFT** atau **belajar JLPT** minimal level N4 untuk pekerjaan dasar, atau N3 ke atas untuk posisi spesialis.
➤ Latih kemampuan *keigo* dengan platform seperti **Gakkou by Maha-Job** yang menyediakan simulasi wawancara.

**👔 Salah Pilih Platform Pencarian Kerja**
Mengandalkan situs umum seperti Instagram atau Facebook sering berujung pada penipuan atau lowongan abal-abal. Padahal, ada banyak platform terpercaya yang menyediakan info kerja di Jepang dengan dukungan legal.

✅ Tips:
➤ Cari lowongan di website perusahaan resmi atau platform khusus seperti **[Maha-Job.com](https://maha-job.com)** yang terhubung langsung dengan Agen Pelaksana Pengguna (APP) Jepang.

**⏱️ Abai dengan Budaya Kerja Jepang**
Jam kerja panjang, hierarki ketat, dan budaya *meishoku* (sopan santun) adalah hal krusial di Jepang. Banyak pelamar gagal karena tidak meneliti budaya perusahaan (*shafu*) sebelum wawancara.

Contoh: Saat ditanya “Apa kelemahan Anda?”, jawaban seperti “Saya kurang disiplin” bisa langsung membuat HRD Jepang menghentikan interview.

✅ Tips:
➤ Pelajari profil perusahaan melalui website mereka atau ikuti tur Jepang virtual untuk memahami lingkungan kerja.
➤ Ikuti pelatihan budaya kerja Jepang—bisa via webinar gratis atau kelas online.

**📌 Action Plan: Hindari Kesalahan, Raih Peluang!**
Persaingan kerja di Jepang ketat, tapi bukan tidak mungkin ditaklukkan. Mulai dari persiapkan dokumen, pahami visa kerja SSW, tingkatkan kemampuan bahasa, hingga pilih platform terpercaya.

Jangan lupa, kesuksesan butuh dukungan!

📌 Jika ingin mencari **lowongan Jepang terbaru** dengan prosedur legal, kunjungi **[Maha-Job.com](https://maha-job.com)**.
📚 Mau belajar bahasa Jepang intensif? Akses modul **JLPT**, **JFT Basic**, dan pelatihan **SSW** di **[Gakkou by Maha-Job](https://gakkou.maha-job.com)**.

Siap wujudkan mimpi kerja di Jepang? Persiapan matang adalah kuncinya! 🌏✨

📸 Foto oleh Ketut Subiyanto via Pexels

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *